Iphone 11
Gadgets General pendidikan Prakerja 10 April

Kenapa Saat Ini Smartphone Terus Mengeluarkan Versi Terbaru

Smartphone
Samrtphone salah satu simbol status sosial

Smarthphone merupakan salah satu temuan yang sangat inovatif di dunia karena ponsel pintar  memudahkan kita dalam menjalani berbagai aktifitas, seperti jaman dulu bisa dibilang jaman orangtua kita ketika masih menimba ilmu  pelajar harus memiliki buku yang hanya bisa dibeli di toko buku atau dipinjam di perpustakaan, pelajar harus memperhatikan guru atau dosen sambil mencatat agar tidak kehilangan materi, dsb. Akan tetapi dengan hadirnya gawai memudahkan kita dalam menuntut ilmu tanpa mengenal batasan waktu dan tempat seperti mengakses materi pelajaran melalui aplikasi online semacam zenius, akun media sosial yang membagikan materi pelajaran, hadirnya aplikasi chatting, dan fitur google yang memudahkan pelajar saat ini belajar dengan cara yang menyenangkan dan pendidik dapat flesibel dalam mengatur jadwal untuk mengisi kelas online. Apalagi, kelas online sangat mendukung kebijakan pemerintah yaitu stay at home dimana kegiatan dilakukan secara daring.

Saat ini jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 213 juta orang per Januari 2024.  Jumlah ini  merepresentasikan 77% dari total populasi Indonesia yang sebanyak 276,4 juta orang pada awal tahun 2024 Sejak pandemi Covid-19 hingga saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa penggunaan ponsel pintar atau smartphone mencapai 167 juta orang atau dengan persentase 89 persen dari total penduduk Indonesia. Hal itu didorong dari tarif untuk menggunakan internet yang murah.di Indonesia. Penggunaan internet di Indonesia kian meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Pada Januari 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia tercatat sebanyak 202,6 juta. Persentase kenaikan tersebut sebesar 1,03 persen. Bahkan, penggunaan internet di Indonesia meningkat dalam lima tahun terakhir. Dimana persentase lonjakan sebesar 54,25 persen, dilihat dari penggunaan internet pada tahun 2018 sebesar 132,7 juta pengguna.

Perkembangan pasar ponsel pintar (smartphone) global kembali pulih. Berdasarkan laporan terbaru Canalys, total penjualan ponsel pintar global mencapai 1,35 miliar unit pada 2021 atau tumbuh 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut juga disebut mendekati level pra-pandemi sebesar 1,37 miliar yang tercatat selama 2019. Kinerja positif ini lantaran banyak vendor yang memberikan kinerja terbaik mereka pada tahun 2021 dengan memperluas pengiriman smartphone hingga dua digit, dibandingkan tingkat sebelum pandemi. Samsung masih menjadi penguasa pasar ponsel pintar dengan total pengiriman 274,5 juta unit dengan pangsa sebesar 20%. Total pengiriman pabrikan asal Korea Selatan itu tumbuh 7% dibandingkan pada 2020. Apple menduduki peringkat kedua dengan pengiriman 230,1 juta unit. Pertumbuhan tahunannya tercatat sebesar 11%. Xiaomi berada di peringkat ketiga dengan pengiriman sebanyak 191,2 juta unit, serta meraih pertumbuhan tahunan tertinggi dari seluruh merek yaitu sebesar 28%. Kemudian, Oppo di peringkat keempat dengan pengiriman 145,1 juta unit atau tumbuh 22%. Sedangkan peringkat kelima ditempati oleh vivo dengan pengiriman sebanyak 129,9 juta unit dengan pertumbuhan tahunan 15%. Sementara itu, beberapa merk ponsel pintar lainnya tercatat mengalami penurunan sebesar 10%. Total pengirimannya tercatat sebanyak 397,4 juta unit.

Masing-masing smartphone memiliki fitur yang berbeda-beda, akan tetapi sebagian besar fitur yang ditawarkan yaitu kamera dengan resolusi tinggi, kapasitas internal memory yang besar, dan RAM yang cukup tinggi. Ketiga fitur tersebut membantu kita dalam melakukan kegiatan secara daring, salah satunya adalah online class. Seperti yang kita ketahui bahwa mahasiswa selama pandemi Covid 19 melakukan berbagai macam media dalam mengakses materi yang diberikan oleh dosen,, seperti melalui aplikasi google meet yang memungkinkan dosen maupun mahasiswa dalam berinteraksi selama online class sehingga kamera beresolusi tinggi sangat membantu dan dosen juga mengirim tugas maupun materi melalui grup Whatssapp ataupun Google Classroom sehingga kapasitas internal memory yang cukup besar serta RAM yang tingggi sangatlah membantu. Apalagi walaupun saat ini Indonesia bisa dibilang mulai pulih dari pandemic Covd 19 sebagian kegiatan masih dilakukan secara daring seperti webinar, online meeting, online course, kuliah daring, dan saat ini ada beberapa perusahaan yang masih menerapkan bekerja secara remote. 

Peluncuran smartphone yang cukup banyak menunjukkan bahwa perusahaan smartphone  ingin memberikan yang terbaik bagi pengguna handphone serta ingin memenuhi kebutuhan pengguna smartphonee. Fenomena ini dapat dikaitkan dengan teori kebutuhan yang dicetuskan oleh Abraham Maslow, salah satu ilmuwan psikologi. Menurut Maslow setiap manusia dalam memenuhi kebutuhannya disebakan oleh faktor kekurangan, dalam hal ini pengguna gadget memenuhi kekurangannya dengan membeli gadget yang menunjang kebutuhannya sementara perusahaan gadget memenuhi kekurangannya dengan menyediakan gadget sesuai kebutuhan pengguna gadget  untuk meraih konsumen serta meraih profit. 

Menurut Maslow, tiap kebutuhan manusia memiliki tingkatannya, berdasarkan motif perusahaan  bahwa kebutuhan yang ingin diraih adalah kebutuhan esteem atau mendapatkan penghargaan dari orang lain, jika produk ponsel pintar perusahaan laku di pasaran maka dan mendapatkan tanggapan yang positf dari pengguan ponsel pintar maka perusahaan memiliki citra yang baik di mata pengguna ponsel pintar sehingga perusahaan ponsel pintar  merasa mendapatkan penghargaan dari pengguna ponsel pintar, khususnya pengguna smarthphone yang menjadi konsumen produknya. Dikarenakan kebutuhan esteem terpenuhi, maka perusahaan ingin memenuhi kebutuhan selanjutnya, yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan seseorang untuk melakukan apa yang diinginkan. Dalam hal ini perusahaan smartphone ingin melakukan yang terbaik guna memenuhi kebutuhan pengguna smartphone,sehinggga tidak mengherankan jika perusahaan smartphone sering meengeluarkan gadget dengan versi terbaru.

Kalau dilihat dari motif pengguna gadget mereka membeli gadget yang baru biasanya versi yang lebih baru, dalam artian gadget yang memiliki fitur yang lebih baik daripada gadget yang mereka miliki sebelumnya. Hal ini dapat dikaitkan dengan kebutuhan esteem, mengapa dikaitkan denga kebutuhan esteem? Berdasarkan pengalaman,  smartphone yang telah digunakan memiliki fitur yang mungkin mengalami penurunan fungsi kurang mendukung dalam menunjang online class. Salah satunya adalah ketika online class menggunakan aplilkasi Zoom dan terkadang dosen mengimbau para mahasiswanya untuk mengaktifkan kameranya. Jika kameranya memiliki resolusi kurang baik dapat menghambat online class, apalagi ketika mahasiswa melakukan presentasi.  Jika presentasi terhambat maka bisa saja mahasiswa berasumsi bahwa presentasi yang mereka lakukan tidak maksimal dan secara tidak langsung mempengaruhi harga diri mereka. Ketika pengguna gadget telah memenuhi esteemnya maka mereka akan memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dengan mengoptimalkan gadget yang mereka miliki untuk melakukan apa yang mereka inginkan, seperti mereka membuat video atau bisa dibilang mereka memiliki passion sebagai video content creator dan yang hobi desain bisa juga memanfaatkan gadgetnya untuk mendesain logo, gambar, baju, dsb. Oleh karena itu tidak mengherankan setiap tahun peusahaan smartphone merilis smartphone dengan versi terbaru untuk memenuhi keinginna pengguna smartphone serta hal tersebut juga menguntungkan bagi perusahaan smartphone. Bisa dibilang pengguna smartphone dan perusahaan smartphone menjalin hubungan mutualisne, dalam artian kedua pihak sama-sama menguntungkan.

Peran pperkembangan smaetphone juga tidak lepas dari perilaku konsumen yang menggunakan smartphone untuk menunjukkan status osial. Saat ini masyarakat Indonesia akan memasuki libur lebaran, dimana mereka pulang ke kampung halaman masing-masing untuk bertemu dengan keluarga.. Akan tetapi lebara telah menjadi ajang di mana orang seringkali ingin menunjukkan status sosial mereka. Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui kepemilikan  smartphone terbaru, brand yang memiliki representasi sebagai pencetak gadget dengan harga yang fantastis seperti Apple. Dalam konteks perayaan seperti Lebaran, smartphone bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga menjadi simbol status sosial dan kebanggaan bagi pemiliknya. Ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara teknologi, budaya, dan perilaku konsumen dalam masyarakat modern yang semakin terhubung.

 

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *