Di tengah fluktuasi ekonomi global, harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu indikator penting yang mempengaruhi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia.
Sebagai salah satu produsen BBM terbesar di Indonesia, PT Pertamina (Persero) memiliki peran strategis dalam menetapkan harga BBM yang tidak hanya kompetitif tetapi juga dapat diakses oleh
seluruh lapisan masyarakat.
Pada awal tahun 2024, Pertamina mengumumkan penyesuaian harga BBM yang berlaku di seluruh provinsi di Indonesia. Harga ini dirancang sebagai bentuk apresiasi Pertamina terhadap konsumen yang telah memberikan kepercayaan dalam menggunakan produk-produknya. Berikut adalah beberapa poin penting terkait harga BBM Pertamina yang berlaku per tanggal 1 Januari 2024:
• Provinsi Aceh: Rp14,550 per liter
• Free Trade Zone (FTZ) Sabang: Rp13,200 per liter
• Provinsi DKI Jakarta: Rp14,550 per liter
• Provinsi Bali: Rp14,550 per liter
• BioSolar Non Subsidi: Rp14,450 per liter di beberapa provinsi tertentu
• BioSolar Subsidi: Rp6,800 per liter di seluruh provinsi
Baca juga: kisah pangeran william
Keputusan Pertamina untuk menetapkan harga BBM yang stabil, terutama menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, merupakan langkah yang dipertimbangkan dengan matang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat dapat menjalankan aktivitasnya tanpa terbebani oleh lonjakan harga BBM yang tidak terduga.
Pertamax series, yang terdiri dari Pertamax dan Pertamax Turbo, serta Dex Series yang meliputi Dexlite dan Pertamina Dex, merupakan beberapa jenis BBM non-subsidi yang harganya tetap stabil. Corporate
Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyatakan bahwa keputusan untuk tidak melakukan
perubahan harga di bulan April 2024 didasarkan pada beberapa aspek, termasuk Keputusan Menteri
ESDM tentang formulasi harga BBM.
Pertamina berkomitmen untuk memberikan harga BBM yang terjangkau dan memastikan distribusi
yang efisien hingga ke pelosok negeri. Ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk mendukung
availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability bagi masyarakat Indonesia.
Dampak dari kestabilan harga BBM ini terasa luas, tidak hanya bagi konsumen tetapi juga bagi pelaku
usaha kecil dan menengah yang mengandalkan BBM untuk operasional sehari-hari. Stabilitas harga
membantu mereka dalam merencanakan biaya operasional dan menghindari inflasi yang tidak
terkendali.
Namun, di sisi lain, kebijakan harga BBM yang stabil juga harus diimbangi dengan upaya pemerintah
dan Pertamina dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi energi. Penggunaan BBM yang lebih efisien
dan ramah lingkungan menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan
pelestarian lingkungan.
Sebagai kesimpulan, harga BBM Pertamina yang stabil dan terjangkau memiliki peran vital dalam
menjaga roda perekonomian Indonesia. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek, dari kebutuhan
masyarakat hingga dampak lingkungan, Pertamina berupaya untuk menjadi pilar energi yang dapat
diandalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia