Business WordPress

BUDIDAYA TERNAK AYAM KAMPUNG

BUDIDAYA TERNAK AYAM KAMPUNG

Sabtu, 30 Nov 2019
  1. BUDIDAYA TERNAK AYAM KAMPUNG

BUDIDAYA TERNAK AYAM KAMPUNGfaunadanflora.com

Ayam Kampung (Gallus domesticus) adalah jenis unggas ternak ras lokal yang banyak di pelihara oleh banyak orang.Selai diambil dagingnya ayam kampung juga diternakan untuk diambil telurnya. Ayam kampung hidup berkeliaran bebas di pekarangan.Ayam kampung atau ayam peliharaan adalah keturunan dari perkawinan silang antara subspesies ayam hutan yaitu ayam hutan merah (Gallus gallus). Ayam kampung dikenal dengan ayam buras atau ayam bukan ras. Karena banyak orang menyukai daging ayam atau pun  telur serta kandungan gizi yang terkandung dalam ayam kampung sehingga permintaan pasar meningkat maka dari itu banyak orang yang mulai membudidayakan ayam kampung tersebut.

Berikut adalah cara membudidayakan Ayam Kampung:

Pemilihan Bibit

  1. Bibit ayam kampung yang baik memiliki ciri-ciri berikut ini:
  2. Bagian tubuh tidak ada yang rusak atau cacat, misalnya kaki utuh dan leher lurus.
  3. Memiliki otot gempal dan kuat, terutama di bagian paha dan dada. Tulangnya juga kuat.
  4. Memiliki susunan bulu teratur, saling menghimpit dan tampak mengkilat. Kondisi bulu yang baik mencerminkan kondisi kulit yang baik pula.
  5. Memiliki mata cerah dan pandangan yang tampak tajam.
  6. Memiliki gerakan gesit yaitu mudah berontak bila dipegang.
  7. Memiliki ukuran badan yang sedang, tidak kurus dan tidak gemuk.
  8. Induk jantan mempunyai jengger yang berwarna merah cerah, kepala tampak kokoh, paruh pendek, tajam dan kuat.
  9. Jarak ujung tulang dada dengan dubur berjarak minimal tiga jari tangan.

Kandang Ternak

Jika dalam budidaya anda ingin menggunakan cara di kandang maka anda harus menyiapkannya dengan baik. Berikut adalah syarat kandang yang baik untuk membudidayakan ayam kampung:

Kandang tidak lembab,terkena sinar matahari dan sirkulasi udara cukup baik,jarak kandang dengan pemukiman minimal sekitar 5 meter dan usahakan dekat tempat yang tidak terhembus angin secara langsung. Untuk ukuran kandang dapat disesuaikan tapi untuk tiap meter persegi sebaiknya diisi 45 hingga 55 ekor ayam yang masih berumur dibawah 2 minggu setelah itu jumlahnya baru dikurangi lagi.

Pemeliharaan

Pemeliharaan dibagi menjadi 2 fase yaitu fase starter atau biasanya ayam yang masih berumur 1 hingga 4 minggu di kandang dalam bok dengan pemanasan dan fase finisher atau fase ketika ayam sudah berumur 5 hingga 8 minggu dikandang dalam kandang ren atau portal.

Terdapat 2 cara beternak atau memelihara ayam kampung yaitu Diliarkan atau Ekstensif atau Dikandang atau secara intensif.

  1. Diliarkan atau diumbar

Pemeliharaan dengan cara diliarkan biasa dilakukan masyarakat pedesaan yaitu ayam dibiarkan berkeliaran bebas di pekarangan. Dengan menggunakan cara ini terdapat kelebihan dan kelemahan. Kelebihan cara ini ayam akan lebih memiliki tingkat kekebalan yang tinggi dan pastinya akan hemat biaya karena setelah diberi makan pada pagi hari ayam tersebut akan selebihnya mencari makanannya sendiri. Kelemahan cara ini adalah ayam akan lambat berkembang, produktifitas akan berkurang, dan tentunya dengan cara ini kurang produktif.

  1. Dikandang

Keunggulan beternak dengan cara dikandang adalah ayam akan mudah dikontrol, populasinya akan cepat bertambah karena ayam yang bertelur kan diambil telurnya dan akan ditetaskan bersama menggunakan mesin penetas. Kelemahannya adalah dengan menggunakan cara dikandang memerkukan perhatian yang intensif jika tidak maka kondisi ayam akan memburuk.

Pakan

Makanan ayam kampung bisa dengan dedak atau bekatul, konsentrat, atau jagung. Makanannya bisa juga menggunakan nasi sisa, mie instan atau yang lainnya.

Untuk minum gunakan air yang telah diberi vitamin dan antibiotik pada awal pemeliharaan.

Jenis Penyakit

Berikut ini beberapa penyakit yang sering menyerang ayam kampung:

  1. Tetelo (New Castle Desease atau ND)

Penyakit tetelo (New Castle Desease atau ND) merupakan salah satu penyakit pada ayam yang sangat berbahaya dan sulit ditanggulangi. Penyakit ini dapat menular melalui berbagai media, seperti: kontak langsung antara ayam sehat dengan ayam yang sakit, tamu yang masuk kedalam kompleks peternakan membawa virus ini, tempat makan dan minum yang kurang bersih, atau dikarenakan burung-burung liar yang ikut memakan makanan ayam membawa virus tersebut.

  1. Pilek (snot)

Penyakit pada ayam ini disebabkan oleh bakteri Hemophilus galiarum. Penyakit ini menular melalui berbagai media,seperti : melalui kontak langsung antara ayam sehat dengan ayam yang sakit, melalui udara, debu, makanan dan alat-alat dalam kandang yang kurang bersih, tamu yang masuk kedalam kompleks peternakan membawa bakteri tersebut atau karena bakteri tersebut di bawa burung-burung liar yang ikut memakan makanan ayam.

  1. Berak darah (Coccidiocis)

Berak darah (Coccidiocis) dapat menyerang ayam segala umur. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui : binatang lain (seperti tikus, burung, ayam liar yang masuk kedalam kandang dan telah membawa bibit penyakit atau karena tempat makan dan minum ayam yang kurang bersih.

  1. Sesak napas

Penyakit sesak napas pada ayam kampung disebabkan oleh bakteri Mycroplasma gallisepticum. Bakteri ini menyerang alat-alat pernapasan, sehingga ayam kesulitan untuk bernapas.

  1. Berak Kapur

Penyakit berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Penyakit ini lebih banyak menyerang anak ayam. Penularan penyakit ini dapat melalui : telur, kontak langsung antara ayam sehat dengan ayam yang sakit, atau peralatan penetasan dan peralatan-peralatan kandang yang digunakan kurang bersih.

Cara menanggulangi semua penyakit tersebut dan meminimalisir penularan penyakit peternak harus segera mengkarantina ayam yang dicurigai sakit, melarang atau membatasi tamu yang masuk ke kompleks peternakan. Kebersihan peralatan kandang, seperti tempat pakan dan minum serta keadaan kandang harus selalu diperhatikan kebersihannya.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *